Mandi Wajib di Bulan Ramadhan, Ini Tata Cara Pengerjaanya..!

Artikel1,160 views

Palembang, Arungmedia.com — Banyak hal yang dilakukan masyarakat kita menjelang masuknya bulan suci Ramadan. Salah satu di antaranya adalah keharusan mandi wajib atau keramas. Bagaimana ketentuannya dalam Islam?

Mandi Wajib termasuk salah satu cara bersuci (thaharah), selain wudhu dan tayamum.

Mandi dilakukan dengan membasahi seluruh tubuh dengan menggunakan air yang suci.

Alasan kita mandi wajib, di antaranya bila orang keluar mani, selesai berhubungan suami-istri (meskipun tidak keluar mani), atau perempuan yang selesai haid atau nifas.

Mandi keramas sebelum puasa hukumnya tidak wajib, kecuali bagi yang berhadas besar dan akan melakukan ibadah.

Memang ada beberapa daerah di Indonesia telah menjadikan mandi keramas atau mandi wajib ini sebagai tradisi dalam menyambut datangnya bulan puasa di bulan suci.

Mereka adalah masyarakat daerah Jawa dengan tradisi yang disebut padusan.

Selain di Jawa, ternyata tradisi ini juga dilakukan oleh masyarakat di Pulau Sumatra, yakni Sumatera Utara dengan tradisi pangir atau mandi wangi, Sumatera Barat dengan tradisi balimau, dan Lampung dengan tradisi belangiran.

Dilansir dari kanal Youtube Rumah Fiqih, Ustadz Galih Maulana Lc menyebutkan beberapa sebab wajibnya seorang muslim untuk mandi wajib antara lain:

Ketika seseorang meninggal dunia dan meninggalnya bukan mati syahid.

Selesai nifas (bersalin, setelah berhentinya darah yang keluar sesudah melahirkan).

Wiladah (setelah melahirkan).

Selesai haid.

Setelah melakukan hubungan suami istri (jima).

Keluar mani.

Dari 6 hal tersebut, jelas mandi keramas tidak diwajibkan saat masuk bulan Ramadan.

Sementara hukum bagi yang melaksanakan mandi wajib menyambut bulan Ramadan ini adalah tidak wajib.

Dalam Islam pun, tidak ada ayat Alquran atau pun juga hadits yang mewajibkan atau mensunahkan mandi wajib yang dilakukan khusus sebelum masuknya bulan Ramadan.

Baca Juga:   Sumber Hukum: Pancasila dan UUD 1945

Adapun niat mandi wajib bagi yang ingin melaksanakan karena memiliki hadas adalah sebagai berikut:

Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta’aala.

Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta’aala.

Adapun tata cara mandi wajib sebagai berikut:

Niat.

Mengambil air wudu, yakni sebelum mandi disunatkan berwudu terlebih dahulu.

Menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan bagian kanan dari pada kiri.

Membaca ‘Bismillahirrahmaanirrahiim,’ pada permulaan mandi.

Membasuh seluruh badan menggunakan air, yakni meratakan air ke semua rambut dan kulit.

Mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis dari seluruh badan.

Membasuh badan sampai tiga kali.

Membaca doa sebagaimana membaca doa sesudah berwudu.

Jadi kesimpulannya, tidak ada keharusan untuk mandi wajib menjelang bulan Ramadan karena bukan termasuk syarat atau rukun.

Yang ada hanya mandi sunnah, itu pun berlaku pada setiap malam bulan Ramadan. (*/Klikpendidikan.com)

 

 

 

 

Komentar