Belitung, Arungmedia.com,— Cekcok masalah keluarga menjadi penyebab Alen Ruminta (31), seorang istri di Belitung tega menghabisi nyawa suaminya bernama Rinoyadi (29). Peristiwa berdarah itu terjadi di Kelurahan Air Saga, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Jumat (2/8/2024) sekitar pukul 05.30 WIB. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.
Kanit Pidum Satreskrim Polres Belitung Aiptu Romansa Adam mengatakan, berdasarkan keterangan sementara motif dari pembunuhan ini karena cekcok, jadi korban mengungkit cerita lama dengan mertuanya. Pada malam kejadian korban pulang dalam kondisi mabuk.
” Korban yang diduga masih sakit hati terhadap mertuanya ketika pulang tiba-tiba langsung ngoceh kepada pelaku. Jadi suaminya (korban) itu bilang ‘jangan lagi lah bertemu dengan ibu kamu (mertua korban), saya tidak mau ketemu lagi’. Jadi berawal dari mengungkit cerita lama dengan mertuanya,” ungkapnnya seperti dikutip dari detiksumbagsel.com, Sabtu (3/8/2024).
Karena melihat suaminya dalam kondisi mabuk, pelaku pun tak terlalu menggubris ocehan korban. Apalagi saat itu, korban membawa sajam jenis celuriut.
“Apa yang diomongin suaminya tidak dibantah, karena dia (pelaku) tahu kalau korban mabuk dan membawa celurit untuk mengancam istrinya. Sajam ini beberapa kali dikeluarin dari kerangkanya untuk menakut-nakuti ,” jelasnya.
Melihat sang istri berdiam diri sajam itu kemudian diletakan. Saat itu dikira suaminya telah selesai, namun korban malah membuat keributan. Ia kembali marah dan mengambil pisau dapur.
“Kemudian suaminya mengambil pisau di dapur untuk kembali menakut-nakuti istrinya (pelaku). (Melihat itu) istrinya ketakutan, pengakuannya pisau itu langsung direbut dan ditusukan kepada korban sebanyak 5 kali,” tegasnya.
Melihat suaminya bersimbah darah di kamar, pelaku kemudian keluar rumah meminta pertolongan warga setempat. Peristiwa itu terjadi pukul 05.30 WIB.
“Saksi keluar dan membawa korban ke rumah sakit, namun nyawanya tak terlolong lagi. Korban diduga meninggal dunia di perjalanan,” jelasnya.
Komentar