Fungsi trotoar selain untuk pejalan kaki juga dimaksudkan guna memperindah lingkungan kota sehingga nyaman dipandang mata. Namun tidak demikian seperti yang terjadi dalam Kota Baturaja Kabupaten OKU, keberadaan trotoar telah beralih fungsi sebagai tempat meletakkan dan memajang pot-pot besar berisi tanaman hias dengan berbagai ukuran. Perubahan fungsi trotoar menjadi tempat memajang pot-pot besar berisi tanaman hias sepanjang jalan dalam Kota Baturaja itu telah berlangsung cukup lama sehingga menjadi pertanyaan masyarakat luas di kota Sebimbing Sekundang tersebut. ” Ratusan juta hingga milyaran rupiah uang rakyat jadi mubazir jika pengadaan pembangunan trotoar sepanjang jalan dalam Kota Baturaja hanya jadi tempat memajangkan pot-pot besar berisi tanaman hias itu,” kritik Usran (33) Warga Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat kepada arungmedia.com, Senin, 09/03/2020. Hal yang sama juga dikemukakan Darman (45) Warga Kelurahan Air Gading Kecamatan Baturaja Barat dan Wawan (31) Warga Kelurahan Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur. Kedua warga ini juga menilai kurang tepat dan sangat menyayangkan penempatan pot-pot kembang berisi tanaman hias di sepanjang trotoar dalam Kota Baturaja. ” Mungkin maksudnya dengan pengadaan pot-pot kembang itu di berbagai tempat sepanjang badan trotoar, agar Kota Baturaja terlihat hijau, asri, elok namun terlihat lucu akibat penempatan pot-pot kembang berukuran besar itu,” ujar Darman seraya menambahkan padhal diantara dimana pot-pot kembang itu ditempatkan, dibelakang pot-pot kembang atau di sisi trotoar itu ada tanah kosong, seperti di sepanjang pagar depan Gedung DPRD OKU itu.
” Selain tidak sedap di pandang mata, penempatan pot-pot kembang dengan ukuran besar itu telah mengganggu kenyamanan pejalan kaki terdiri anak pelajar dan masyarakat pejalan kaki sekitarnya, seperti pot-pot kembang yang terdapat di SD Negeri 1 OKU dan SD Negeri 3 OKU atau persis seberang depan Ramayana Baturaja,” ucap Wawan. Dari pengamatan arungmedia.com di sepanjang trotoar dalam Kota Baturaja, diantara trotoar itu satu sama lain tidak sama ukuran lebarnya.
Maka dapat terlihat, sudah ukuran trotoar tidak begitu lebar masih diletaki dengan pot-pot kembang hias dengan ukuran besar pula. Ketika hal ini tiap kali mau dikonfirmasikan arungmedia.com kepada pihak terkait yang dalam ini Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan, maupun sekretaris dinas ini hingga saat ini sulit dihubungi ataupun ditemui karena sering tidak berada di ruang kerjanya, selain itu pintu dinas ini cendrung tertutup rapat dan otomatis terkunci, tidak dapat dibuka dari luar kecuali bagi yang bekerja di kantor ini. (AMP)
Komentar