Setu Babakan Budaya Betawi

Setu Babakan Budaya Betawi
 Roda Duniawi – Satu tahun lalu, novel Ondel-ondel Galau diluncurkan. Novel ini ditulis oleh remaja berusia 16 tahun yakni Frances Caitlin Tirtaguna. Novel ini berisi tentang kebudayaan betawi, dari mulai tarian, pakaian, hingga makanan khas Betawi.
Tinggal di Jakarta sudah 11 tahun, senang rasanya bisa mendapatkan kesempatan belajar tentang kebudayaan Betawi. Apalagi saat mengurus pernikahan adat Betawi, senang sekali bisa mengenal dan belajar tentang kebudayaan betawi dari kota kedua yang saya tempati. Pada 15 Mei 2019 akhirnya punya kesempatan untuk melihat perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan. Hari itu saya menghadiri menghadiri langsung Serah Terima Website Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dari Frances Caitlin Tirtaguna kepada UPK PBB Setu Babakan.

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah suatu kawasan di Jakarta Selatan dengan komunitas yang tumbuh dan berkembang bersama Budaya Betawi dalam kesenian, adat istiadat, religi, kuliner dan arsitektur. Dimana didalmnya bisa disaksikan atraksi budaya Betawi seperti menari, berlatih silat, membatik hingga membuat kerak telor. Setu Babakan dinyatakan sebagai perkampungan Budaya Betawi atas permintaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi. Dimana peratuurannya dikeluarkan pada tanggal 10 Maret 2019 yang tertuang pada Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 3 tahun 2005.
Perkampungan Budaya Betawi menjadi tempat Fraces dalam membuat riset untuk novel Ondel-ondel Galau. Dan saya sendiri baru tahu tentang tempat ini. Padahal Perkampungan Budaya Betawi ini bisa menjadi salah satu pilihan destinasi Wisata Budaya di Jakarta. Sayangnya masih banyak yang belum tahu. Maka dari itu, Frances ingin banyak yang tahu tentang Perkampungan Budaya Betawi dengan membuat website www.setubabakanbetawi.com.

Dengan hadirnya website ini berharap semakin banyak masyarakat yang bisa mengenal tentang tempat wisata Perkampungan Budaya Betawi yang bisa menjadi tujuan wisata saat berkunjung ke Jakarta. Bahkan Frances berharap dengan hadirnya website ini, banyak wisatawan mancanegara semakin mengenal Perkampungan Budaya Betawi. Serta bisa mempermudah wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung supaya bisa mencapai lokasi PBB Setu Babakan. Selain itu harapan yang diinginkan Frances adalah membantu untuk meningkatkan perekonomian yang ada di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. 

Website www.setubabakanbetawi.com akan berisi dengan tentang sejarah, profil, fasilitas, ragam budaya, acara dan berita, serta mitra dagang. Ragam budaya yang dihadirkan tentu saja mulai dari kesenian, adat dan tradisi, pakaian adat, transportasi tradisional, rumah adat, permainan, seniman, tokoh dan kuliner Betawi. Tentu tahukan ya bahwa banyak sekali kuliner Betawi, salah satu yang saya sukai adalaah kerak telor, soto Betawi, nasi uduk Betawi, dan soto tangkar.  
Apa yang dibuat Frances untuk kebudayaan Betawi tentunya disambut baik oleh para tokoh yang ada di PBB Setu Babaka dan Unit Pengelolaan Kawasan (UPK), seperti Bang Indra Sutisna dan Bang Yahya Andi Saputra. Kedua tokoh tersebut juga merupakan pembimbing dan pendamping Frances saat menyusun website. Selain website www.setubabakanbetawi.com, ada juga website lainnya, seperti www.perkampunganbudayabetawisetubabakan.com.

Nantinya kalau masyarakat butuh informasi seputar kebudayaan Betawi, bisa berkunjung ke website ini. Ingin tahu seputar tari tradisional, atau mungkin minuman khas Betawi, langsung kunjungi saja www.setubabakanbetawi.com. Acara serah terima yang dilakukan pada tanggal 15 Mei kemarin juga dihadiria langsung kedua orangtua Frances, Hj. Rofiqoh Mustofa selaku Ketua UPK PBB Setu Babakan, Indra Sutisna, Yahya Andi Saputra, Lembaga Kebudayaan Betawi, dan forum JIBANG (Pengkajian dan pengembangan Perkampungan Budaya Betawi). Acara juga dimeriahkan dengan penampilan Rebana Biang dan musik gambus.
Saya sendiri sangat berharap website akan terus dikelola dengan menghadirkan konten-konten menarik seputar kebudayaan Betawi. Sehingga pengunjung website, semakin mengenal kebudayaan Betawi yang harus terus dilestarikan dan dikenal semua orang. Apalagi sosok Frances sebagai penulis Ondel-ondel Galau dan yang membuat website adalah anak yang cerdas dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Frances adalah anak muda masa kini yang bisa menginspirasi, dimana dirinya sudah memiliki banyak prestasi, salah satunya peringkat ke 5 pada Deliberative Speech Contest of Harvard Debate Council Summer Workshops, Public Speaking and Arguments, Harvard University, Cambridge USA pada Juli 2016. Dan tentunya masih banyak prestasi lainnya, seperti piano  dan meraih kompetisi menulis.
Gimana, sudah berkunjung ke Setu Babakan Budaya Betawi?
(*)

Baca Juga:   Divre III Palembang Catatkan Peningkatan Kinerja Angkutan Penumpang dan Barang

Komentar